MATERI THEODOLIT (NONIUS)
Theodolit adalah alat ukur sudut
lNonius : skala sebagai alat bantu baca pada pembagian skala sudut horisontal ataupun vertikal , agar diperoleh pembacaan yang relatif lebih teliti
lAngka 0 nonius berfungsi sebagai index (penunjuk)
lN = Nonius
lR = Lingkaran / piringan
lk = 1 bagian skala nonius
lr = 1 bagian skala lingkaran
lPi = panjangan dari skala lingkaran ke skala nonius didepannya
lLihat gambar 3.6
l1. r + p1 + 1 k
l2. r + p2 + 2 k
l3. r + p3 + 3 k
li. r + pi + i k
lPada skala lingkaran berimpit dengan skala pi = 0
li r = p + i k
lp = i r – i k
lp = i(r –
k)
lr – k = satuan nonius
ln k = (n – 1) r
lContoh gambar 3.6
l10 k = 9 r
lk = 9/10 r
lr – k = 1/10 r = 1/10 x 5 = 30”
lp = 6 x 30” = 3’
Maka pembacaannya adalah = 20°03’00
Pembacaan Piringan
lDari gambar disamping didapat pembacaan :
lPiringan Vertikal (sudut Vertikal
l79°55’
3’ 10”
79°58’10”
lPiringan Horisontal (sudut horisontal)
l250° 20’
3’ 10”
250°
23’ 10”
Mengatur Alat Ukur Theodolit
lPengaturan alat yang terpenting :
1.Sumbu I harus dibuat vertikal
2.Garis bidik harus dibuat tegak-lurus sumbu II
3.Menghilangkan kesalahan indek-vertikal
lMengatur Sumbu I Dibuat Vertikal
lSumbu I vertikal mutlak harus dipenuhi
lBila sumbu I
miring maka sumbu II juga ikut
miring
lHasil pembacaan merupakan hasil yang salah
lTahapan mengatur sumbu I vertikal :
lMengatur Nivo kotak
lMengatur Nivo Tabung
Mengatur Sumbu I Vertikal
lMisal : (lihat gambar)
lMula-mula gelembung pada posisi 1
lGelembung dibawa ke posisi 2 dengan cara :
lMemutar sekrup A dan B bersama-sama dan berlawanan arah
lKemudian bawa gelembung ke posisi 3 dengan memutar sekrup C saja
lUlangi lagi apabila mengalami banyak penyimpangan
Mengatur Sumbu I Vertikal
lSetelah dilakukan penyetelan nivo kotak maka dilakukan penyetelan nivo tabung
lLetakkan nivo tabung sejajar sekrup AB (Posisi I)
lSeimbangkan gelembung dengan memutar kedua sekrup penyetel AB secara bersama-sama dengan arah berlawanan
lPutarlah nivo 180° (posisi II) sejajar AB
lApabila nivo menyimpang maka seimbangkan, separuh penyimpangan
(1/2p) dengan sekrup penyetel AB
lSedang separuhnya lagi (1/p)
dengan sekrup penyetel nivo.
lSelanjutnya putar alat ukur terhadap sumbu II tegak lurus AB (posisi III).
lSeimbangkan dengan menggunakan sekrup C saja
lPutar alat ukur ke sembarang arah, bila ternyata tetap seimbang berarti sumbu
I sudah
vertikal, bila sebaliknya maka ulangi lagi penyetelan tsb dari awal sampai nivo seimbang
Garis Bidik Tegak Lurus Sumbu II
lSetelah sumbu I sudah dibuat vertikal maka berikutnya adalah membaut garis bidik tegak lurus sumbu II
lPelaksanaan:
lDirikan alat theodolit sebaik-baiknya
lArahkan teropong pada suatu titik P (dibuat dikertas ditempel ditembol)
lBacalah piringan horisontal
lKemudian putar teropong ke keadaan Luar Biasa (LB) dan arahkan lagi ke titik P
lBaca piringan horisontal
lCarilah harga d
lBerikan koreksi ini kepada pembacaan terakhir dengan memutar sekrup gerak halus (mikro) arah horisontal, sampai dengan pembacaan terkoreksi sambil mata melihat ke loupe
pembacaan.
lAkbiatnya benang silang bergeser sedikit ke samping, kembalikan benang silang ini ke P dengan memutar sekrup diafragma.
lSebagai tindak penelitian, arahkan ke titik P atau titik lain dan baca lagi piringan horisontal, seperti diterangkan sebelumnya
lUlangi pekerjaan itu sedemikian hingga d hilang atau relatif kecil
Comments
Post a Comment